Kamis, 03 Juni 2010

AL HABIB HUSEIN BIN ABDULLAH BIN HASAN AIDID

Al-imam Al-Alamah Al-Arif Billah Husein Bin Abdullah Bin Hasan Bin Ahmad Bin Abubakar Aidid  mempunyai keberkahan yang melimpah, keadaannya Mastur, jiwanya bersih, dalam perjalan hidupnya nya beliau meninggalkan kenangan yang indah dan beliau seorang yang sangat tinggi derajatnya dengan akhlak yang baik, lembut pergaulannya, mempunyai cahaya bathin dan dzahir, Beliau mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi.

Kelahiran, kehidupan dan pendidikannya.

Al-imam Al-Alamah Al-Arif Billah Husein Bin Abdullah Bin Hasan Bin Ahmad Bin Abubakar Aidid  Dilahirkan di kota Ghurof pada tahun 1308 H.

Tatkala umurnya memcapai 9 tahun, beliau pergi ke tarim bersama ibunya mengunjungi rumah pamamnya Al-Habib Al-Arif Billah Habib Muhammad bin Hasan Bin Ahmad Aidid seorang yang mulia, yang mempunyai ilmu sangat luas untuk mengajarkan kepada Al-Habib Husein dan tinggal bersamanya selama beberapa tahun. kemudian Ibunya Meminta Izin  kepada  paman Al-Habib Husin yaitu Al-Habib Muhammad Bin Hasan Aidid untuk membawa putranya  ke Kota Sewun untuk menuntut ilmu Kepada Al-Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi dan tinggal di Rubatnya yang mana pada saat itu telah banyak yang datang penuntut ilmu dari penjuru kota dan paman nya merestui, maka jadilah Al-Habib Husein sebagai pelajar dirubat tersebut.

Sebagaimana diketahui, bahwa Rubat, Masjid dan rumah Al-habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi merupakan tempat tinggal para penuntut ilmu dan ulama. Al-Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi memberikan perhatian dan kasih sayang kepada Al-Habib Husein  seperti pelajar yang lain.

Setelah Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi wafat ( Tahun 1333 H.), saudara dari Ibu Al-Habib Husein Bin Abdullah Aidid menginginkankan Al-Habib Husein untuk tinggal di Kota Madudah dan Al-Habib Husein menyetujuinya, maka pada tahun1333 H.  Beliau Pergi  dari Kota Sewun Ke Kota Madudah dan membangun Masjid serta rumah di tempat tersebut. Kemduian membuka Majlis Ta`lim pada hari senin untuk umum, pada malam jum'at mengadakan Maulid dan pada malam kamis hadro dengan dihadiri banyak orang. Kota Madudah menjadi manfaat atas  Kehadiran Al-Habib Husein.

Alhabib Mustofa Al-Muhdor dalam penulisan tentang diri Al-Habib Husein, mengatakan bahwa banyak orang yang mendapat petunjuk darinya dan sebahagian ada yang mendapat kerugian karena tidak mengikuti.

Tahun 1360 H. Al-Habib Husein  Pindah  Ke Kota Sewun, disebabkan terjadinya pertentangan antara dua kelompok di kota Maduda. Alhabib Husein pada saat itu berusaha menengahi pertentangan tersebut dan berusaha mempersatukan diantara mereka, akan tetapi mereka menolaknya sehingga terjadi pertumpahan darah, setelah terjadi pertumpahan darah diantara dua kelompok tersebut, mereka sadar, akhirnya mereka mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh Al-Habib Husein.

Alhabib Husein Bin Abdullah Bin Hasan Aidid Pindah  Ke Sewun setelah mendapat isyarat dari Mufti Hadhramaut Al-Habib Abdurrahman Bin Ubaidillah Asseggaf, Begitu juga Al-Habib Mustofa Al-Muhdor mengatakan kepadanya melalui orang orang yang mencintainya, bahwa Al-Habib Husein Lebih baik keluar  dari kota madudah. Kemudian Al-Habib Husein tinggal disebelah barat kota sewun dan membangun Masjid kecil serta rumah.

Pembaca Maulid yang biasa di adakan Al-Habib Husein di kota madudah setiap hari kamis kedua tiap bulan Rajab di pindakan ke Kota Sewun dengan di hadiri banyak orang, para ulama dan orang-orang ahli khair sampai sepanjang hidupnya, kemudian setelah Al-Habib Husein Wafat diteruskan Oleh Anaknya .

Alhabib Husein bin Abdullah bin Hasan Aidid beberapa kali bepergian ke kota Mekkah, Madinah, Kota Yaman. Beliau pergi ibadah Haji sebanyak 14x dan Membangun Beberapa Masjid dalam Perjalanannya.

Wafat.

Al-Habib Husein Bin Abdullah Bin Hasan Aidid Wafat Pada tahun 1379 H. di Wadi Aidid setelah beberapa hari sakit ringan dan di sholatkan di Masjidnya  di Imami oleh Al-Habib Muhammad bin Hadi Asseggaf Yang di hadiri banyak Orang

Kitab - Kitab Yang Di Karangnya

   1. Wasoya - 1Jilid

   2. As`ilah `Ilmiyah

   3. Kalam Mantsur - 2 jilid

   4. Diwaan Syi`ir Jamini

   5. kitab Maulid Nabi Muhammad S.A.W,  satu berbentuk pantun, syair, dua berbentuk prosa, tiga lagi masih berupa tulisan tangan ( Kitab rawi maulidnya yang dicetak oleh himpunan keluarga maula aidid adalah Al`ithhrul afkhori Fii Dzikril Habibi Akbar dan Asshifatul Muhammaddiyah).

   6. Do`a dan Wirid Wirid

   7. Khutbah Mimbariyah

   8. Shalawat atas Nabi, yang berjudul Assholat Alfaidiyah Fissholat `Ala Khoiril Bariyyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar