NOTES


Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Muhammad Shihab Lc dan Front Pembela Islam ( FPI )

Silsilah / Sanad

setelah menelusri,mempelajari dan mencari situs situs yang memuat silsilah dari Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab,baik melalui forum dan blog dan menanyakan langsung ke kerabat dekat beliau dan hasilnya pun nihil.maka saya mengambil kesimpulan dengan berkeyakinan dan kepercayaan yang saya anut,maka benar Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab adalah benar keturunan dari Rasulullah SAW,dan beliau pun pernah mengeluarkan pernyataan tentang silsilah dan keturunan rasulullah SAW,inilah perkataannya :

"garis keturunan bukan untuk tujuan pamer.Jika itu adalah tujuan, maka harus merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa,"

saya tahu tentang prilaku dan sifat beliau yang tidak sombong,murah senyum dan penuh kasih sayang,maka benar jika beliau tidak mengumbar silsilah / sanad nya ke khayalak ramai.

Habib Muhammad Rizieq Bin Husein shihab Lc


Keturunan Macan Betawi dan pejuang kemerdekaan

Ahad 19 Agustus 2007, Front Pembela Islam (FPI) menyelenggarakan milad ke-9 di markasnya, Jati petamburan, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri sekitar lima sampai enam ribu anggotanya, termasuk wakil FPI dari 25 provinsi.

Di sepanjang Jl Jati petamburan III (sekitar 300 meter) digelar permadani untuk para jamaah. Sedang di sebagian ruas Jl Jati pemburan Raya, depan RS Pelni, hanya dapat dilewati kendaraan satu jalur karena sebagian di padati massa yang mengenakan busana putih dan peci putih.

Acara itu dimulai shalat Subuh berjamaah. Diteruskan dzikir, tahlil dan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung hingga pukul 09.30 pagi. Diakhiri dengan pawai keliling Jakarta. Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Husein Shihab, ketika melepas pawai, meminta agar mereka tertib dan sopan.

Melihat begitu patuhnya para anggota FPI kepada ketua umumnya, saya teringat pada pemimpin Pandu Arab Indonesia, Habib Husein Shihab, ayah Habib Muhammad Rizieq Shihab. Pada awal 1950-an, Habib Husein Shihab telah menghimpun para pemuda Arab untuk mengabdi pada bangsa melalui bidang kepanduan. Dia lebih dikenal dengan sebutan hopman — kata Belanda untuk pemimpin kepanduan.

Seperti juga Habib Muhammad Rizieq Shihab, ayahnya itu juga sangat cekatan dalam memimpin dan memberikan pengarahan kepada para pemuda yang tergabung dalam Pandu Arab Indonesia. Saya, yang juga menjadi anggota pandu ini lebih setengah abad lalu, membandingkan penampilan sang ayah dengan putranya yang kini memimpin ratusan ribu massa FPI — menurut Habib Muhammad Rizieq Shihab anggota FPI di Indinesia sekitar lima juta orang.

Sangat jauh berbeda dengan penampilan sang ayah yang sering memakai jas dan dasi, putranya ini selalu mengenakan jubah dan sorban. ”Ayah saya memang modern dan orangnya sangat berbaur,” kata Habib Muhammad Rizieq Shihab, kelahiran Agustus 1965. Wajah Rizieq hampir sama dengan wajah almarhum ayahnya.

Sekalipun cara berpakaian dan berpikirnya modern,Habib Husein Shihab sangat dekat dengan ulama Betawi terkemuka, Habib Ali Alhabsyi dari Kwitang, Jakarta Pusat. Pada acara-acara seperti Maulid Nabi, Isra Miraj dan menerima tamu asing, Habib Ali selalu meminta Habib Husein Shihab yang fasih berbahasa Belanda menjadi MC. Acara-acara Pandu Arab yang dilakukan tiap Sabtu sore berlangsung di halaman Madrasah Unwanul Falah di Kwitang. Madrasah yang dibangun oleh Habib Ali pada 1911 ini telah melahirkan sejumlah ulama Betawi.

Habib Rizieq mengaku ketika ayahnya meninggal dunia tahun 1966, dia baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya hanya dari foto,” katanya.

Sang ayah yang lahir tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada seorang anggota keluarganya, ”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.”

Sejak itu, Habib Muhammad Rizieq Shihab dipindahkan ke Jati petamburan dan terakhir lulus Riyadh University (kini King Saud University) Arab Saudi. Kini dia tengah menyelesaikan tesis pada University Malaya, Kuala Lumpur, untuk lulus S2 bidang Syariat.

Menurut sejumlah teman almarhum Habib Husein Shihab yang kini rata-rata berusia diatas 80 tahun, pemimpin Pandu Arab ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.

Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini dia punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Dia banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.

Rupanya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia diseret dengan kendaraan jip.

Di penjara dia divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah,Habib Husein Shihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Dia selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak. Dia sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Nur Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.

Suatu hari, Habib Muhammad Rizieq Shihab memperlihatkan foto ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal kemerdekaan. Dia menyatakan bangga, ayahnya punya semangat nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia.

Ayah Habib Husein Shihab, Habib Muhammad Shihab, dahulu pernah memiliki ratusan delman dan memiliki istal kuda di depan RS Pelni. Delman yang bertrayek Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah diganggu oleh preman yang mengaku anak buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.

Seperti dituturkan Habib Muhammad Rizieq, kakeknya itu langsung menemui Pitung yang merasa tidak senang namanya dicatut. Rupanya pertemuan itu malah membuat dua tokoh Betawi tersebut menjadi akrab. Akhirnya, Habib Muhammad dikawinkan dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas, Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini lahirlah Habib Husein Shihab, ayah dari Habib Muhammad Rizieq Shihab.

Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab Lc

Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 1965,ayah beliau Habib Husein bin muhammad Shihab dan ibu beliau Syarifah Sidah alatas,ayahnya meninggal semenjak beliau masih berumur 11 bulan,dan semenjak itulah Habib Muhammad Rizieq Shihab tidak dididik di pesantren. Namun sejak berusia empat tahun, Beliau sudah rajin mengaji di masjid-masjid. Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Habib Muhammad Rizieq Shihab dan satu anaknya yang lain.

Setelah lulus SD, Habib Muhammad Rizieq Shihab masuk ke SMP Pejompongan, Jakarta Pusat. Ternyata jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan, juga di Jakarta Pusat, terlalu jauh. Beliau pun kemudian dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya, SMP Kristen Bethel Petamburan. Lulus SMA, Habib Rizieq meneruskan studinya di King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Habib Muhammad Rizieq Shihab pernah kuliah untuk mengambil S2 di Malaysia, tetapi hanya setahun.

Habib Muhammad Rizieq Shihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998. FPI mulai dikenal sejak terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Bentrokan bernuansa suku, agama, ras, antargolongan ini mengakibatkan beberapa rumah warga dan rumah ibadah terbakar serta menewaskan sejumlah orang.dan disini lah saya baru mengenal beliau.

Biodata

Nama  :   Habib Muhammad Rizieq Syihab

Lahir   :   Jakarta, 24 Agustus 1965

Ayah   :   Habib Husein Syihab (almarhum)

Ibu      :   Syarifah Sidah Alatas

Istri     :   Fadlun Yahya

Anak  :

Rufaidah Syihab

Humaira Syihab

Zulfa Syihab

Najwa Syihab

Muntaz Syihab

Fairuz Syihab

Zahra Syihab


Pendidikan :

SDN 1 Petamburan, Jakarta (1975)

SMP 40 Pejompongan, Jakarta

SMP Kristen Bethel Petamburan, Jakarta (1979)

SMAN 4, Gambir, Jakarta

SMA Islamic Village, Tangerang (1982)

Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul) King Saud University (S1), Riyadh, Arab Saudi (1990)

Studi Islam, Universitas Antar-Bangsa (S2), Malaysia.


Karir :

Kepsek Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta

Dewan Syariat BPRS At-Taqwa, Tangerang

Pimpinan/pembina sejumlah majelis ta’lim Jabotabek

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI)

Alamat Rumah : Jalan Petamburan III/83, Tanahabang, Jakarta Pusat 10260





Front Pembela Islam ( FPI )


17 Agustus 1998

FRONT PEMBELA ISLAM resmi dideklarasikan oleh beberapa Ulama dan Habaib di Jakarta
diantaranya Habib Muhammad Rizieq Shihab ketua umum,KH Drs Misbahul Anam sebagai Sekjen FPI,Habib Idrus bin Alwi Jamalulail , KH Damanhuri , almarhum KH Cecep Bustomi , KH Fahrulrozi , Habib Musthofa Alydrus dan lain lain.

13 – 17 Jumadil Akhir 1419 H / 14 - 18 Oktober 1998 M

Badan Pencari Fakta Dewan Pimpinan Pusat - Front Pembela Islam (BPF DPP-FPI) mengadakan investigasi kasus penteroran, pembantaian, dan pembunuhan para Ulama, Kyai, Ustadz, dan beberapa Guru Ngaji dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Front Pembela Islam Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, Lc

1 Rajab 1419 H / 21 Oktober 1998 M

Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam (DPP-FPI) mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Seruan tentang hasil kerja Badan Pencari Fakta (BPF) DPP-FPI dari tanggal 14-18 Oktober
1998.

1 Rajab 1419 H / 21 Oktober 1998 M

Berbarengan dengan hal tersebut di atas DPP-FPI menyampaikan Pernyataan Sikap dan Seruannya kepada Presiden Republik Indonesia tentang Kasus Ninja.

1 Rajab 1419 H / 21 Oktober 1998 M

DPP-FPI mengeluarkan pengumuman tentang keluarnya buku yang berjudul ”Bangkitnya Kembali Gerakan Marxisme, Leninisme/Komunisme di Indonesia” setebal 12 halaman yang ditulis oleh Abul Ghozwah di terbitkan di Jakarta, medio Oktober 1998 yang mencantumkan Nama Front Pembela Islam sebagai penanggungjawab adalah tidak benar.

8 Rajab 1419 H / 28 Oktober 1998 M

Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam (DPP-FPI) mengeluarkan ”Seruan Jihad FPI” terhadap ”Pasukan Ninja” yang isinya menerangkan bahwa Pelaku / Dalang / Penyandang Dana / Dan Atau Siapa pun Yang Terlibat Dalam Aksi Ninja dalam penteroran terhadap ulama adalah Halal untuk ditumpahkan darahnya.

18 Rajab 1419 H / 7 Nopember 1998 M

DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998.


23 Rajab 1419 H / 12 November 1998

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pertanggungjawaban Orde Baru

24 Rajab 1419 H / 13 Nopember 1998 M

Menyampaikan aspirasi ke SI MPR 98 tentang Tuntutan Rakyat yang menghendaki :
1. Pencabutan Pancasila sebagai Azas Tunggal
2. Pencabutan P4
3. Pencabutan Lima Paket Undang-undang Politik
4. Pencabutan Dwi Fungsi ABRI dari badan Legislatif atau Eksekutif
5. Penghargaan Hak Azasi Manusia
6. Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia
7. Permohonan Maaf GOLKAR sebagai Penanggung Jawab Orde Baru

25 Rajab 1419 H / 14 Nopember 1998 M

DPP-FPI menyampaikan ” Sikap Solidaritas” kepada Para Anak Bangsa, Angkatan Mahasiswa Reformis Indonesia sebagai front terdepan dalam perjuangan Rakyat Indonesia.

25 Rajab 1419 H / 14 Nopember 1998 M

(Pada tanggal yang sama). DPP-FPI mengumumkan bahwa ormas ini (Front Pembela Islam) telah mendaftarkan diri di Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

3 Sya’ban 1419 H / 22 November 1998 M

Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah masjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon Nasrani, sehingga Laskar Pembela Islam berhasil memukul mundur penyerang tersebut. Pasukan dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar FPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.

7 Sya’ban 1419 H / 26 November 1998 M

DPP-FPI mengeluarkan berita mengenai kronologis Insiden Ketapang, tentang diserangnya Perkampungan Muslim oleh sejumlah Preman Ambon non-Muslim yang menghancurkan sebagian bangunan Masjid Khairul Biqa’. Kronologis tersebut disampaikan langsung dalam tatap muka dengan komisi A DPRD DKI Jakarta.

12 Sya’ban 1419 H / 1 Desember 1998 M

DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang Insiden Kupang, Nusa Tenggara Timur yang intinya Mengecam, Mengutuk, dan Melaknat tindakan sekelompok Orang Kristen Radikal yang telah merusak/membakar sejumlah Masjid, dan Membantai / Membunuh / Menganiaya sejumlah Orang Islam.


12 Sya’ban 1419 H / 1 Desember 1998 M

(pada tanggal yang sama) DPP-FPI mengeluarkan surat Dukungan Perjuangan kepada segenap warga RW 14 Kel. Kebon Melati Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat dalam perjuangan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yaitu menutup tempat-tempat maksiat dilingkungan sekitarnya yang menjadi sarang minuman keras, perjudian, pelacuran, dan premanisme yang telah mengganggu kamtibmas serta merusak nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan.

27 Sya’ban 1419 H / 16 Desember 1998 M

FPI beserta ormas-ormas Islam lainnya di tugu Monumen Nasional berunjuk rasa dan mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang penutupan tempat - tempat maksiat menghadapi bulan suci Ramadhan 1419 H / 1998 M.


TAHUN 1999

18 Ramadhan 1419 H / 5 Januari 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Dukungan Perjuangan kepada santri dan warga kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Jati Negara, Jakarta Timur, dalam memperjuangkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan usaha menutup tempat-tempat maksiat dilingkungan sekitarnya yang menjadi sarang minuman keras, perjudian, pelacuran, dan premanisme yang telah mengganggu kamtibmas serta merusak nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan.

4 Syawal 1419 H / 21 Januari 1999 M

DPP-FPI audien ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menekan TNI agar menuntaskan kasus Ambon.

12 Dzul Hijjah 1419 H / 29 Maret 1999 M

DPP-FPI mengutus delegasi yang dipimpin oleh Sekjen FPI; KH. Drs. Misbahul Anam untuk menyampaikan surat kepada Bapak Jenderal Polisi Roesmanhadi perihal Permohonan Pemeriksaan mantan Menhankam / Pangab Republik Indonesia Jenderal Purnawirawan Leonardus Benny Moerdani dan kroni-kroninya tentang keterlibatannya dalam beberapa kerusuhan sebagaimana diberitakan oleh sebuah Pemberitaan Mingguan Far Eastern Economic Review (FEER) yang terbit di Hongkong.

25 Dzul Hijjah 1419 H / 11 April 1999 M

Mobil Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab ditembaki oleh orang yang tak dikenal.

1 Muharram 1420 H / 17 April 1999 M

Laskar Pembela Islam mengeluarkan Pernyataan Sikap bersama ormas Islam lainnya yang isinya mengutuk pelaku pemboman Masjid Istiqlal, dan menuntut kepada pihak kepolisian agar mengusut secara tuntas pelaku pemboman tersebut.

8 Shafar 1420 H / 24 Mei 1999 M

DPP-FPI dengan Laskarnya berhasil menangkap oknum mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan sepanduk FPI yang dipasang di jembatan penyebrangan di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan sepanduk yang berbunyi ” Awas waspada ! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan ”. Dua rekannya Mario dan Iqbal melarikan diri.

12 Shafar 1420 H / 28 Mei 1999 M

Laskar Pembela Islam berhasil mengamankan sejumlah pertokoan di kawan Pasar Senen pada kampanye putaran terakhir dari amukan masa yang beringas.


14 Shafar 1420 H / 30 Mei 1999 M

DPP - FPI mengeluarkan Sikap Politik ”Netral Terarah” menghadapi pemilu 7 Juni.

14 Shafar 1420 H / 30 Mei 1999 M

(pada tanggal yang sama) DPP-FPI mengeluarkan Fatwa tentang Keharaman Memilih Partai Yang Menetapkan Calon Legislatif Non-Muslim Dalam Pemilu 1999 Yang Melebihi 15 %.

Awal Shafar 1420 H / Awal Juni 1999 M

Tim pengkaji masalah Aceh DPP-FPI membuat konsep penyelesaian masalah Aceh, mulai dari pemberdayaan ekonomi sampai dengan pemberlakuan Syari’at Islam.

17 Shafar 1420 H / 2 Juni 1999 M

DPP-FPI dengan Laskar Pembela Islam berunjuk rasa di depan Mapolda Metro Jaya mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang agar dihapusnya Media-media Pornografi, Perjudian, Pelecehan dan penindasan terhadap Islam dan Ummat Islam.

21 Shafar 1420 H / 6 Juni 1999 M

Malam hari sebelum besok harinya pencoblosan Pemilu 1999, Laskar Pembela Islam telah menyelamatkan 18 orang ustadz yang terbagi di beberapa wilayah Ibu Kota dan sekitarnya, karena telah dianiaya oleh sejumlah kader PDI Perjuangan yang tersinggung oleh seruan dan fatwa beberapa ormas Islam.

10 Robi’ul Awwal 1420 H / 24 Juni 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tetang penolakan Calon Presiden Wanita.

14 Robi’ul Awwal 1420 H / 28 Juni 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Pelurusan Berita tentang ”FPI Menjenguk Soeharto” yang dimuat dibeberapa media masa Ibu Kota yang semuanya itu adalah Fitnah.

30 Robi’ul Awwal 1420 H / 14 Juli 1999 M

Konsep FPI tentang masalah Aceh dibahas oleh sejumlah petinggi TNI di Cilangkap, dan mendapat respon yang positif, kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat yang juga mendapat respon yang baik.

18 - 22 Robi’ul Akhir 1420 H / 1- 5 Agustus 1999 M

DPP-FPI melakukan konsolidasi ke daerah Lampung.

10 Jumadil Awwal 1420 H / 22 Agustus 1999 M

DPP-FPI dengan Laskar Pembela Islam serta simpatisannya mengadakan Pawai Akbar keliling Ibu Kota Jakarta dengan nama pawai Anti Maksiat yang bertemakan ”Meraih Taat, Mencampak maksiat dalam rangka menuju Indonesia Baru Yang Religius”. Yang dimulai dari Markas Besar Laskar Pembela Islam di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan berakhir di Kp. Utan, Ciputat, Jakarta Selatan.


11 Jumadil Awwal 1420 H / 23 Agustus 1999 M

Laskar Pembela Islam mengeluarkan surat pernyataan Protes Laskar Pembela Islam Terhadap Pemberitaan TVRI yang memberitakan bahwa Pawai Keliling Ibu Kota Jakarta yang dilakukan Front Pembela Islam Kemarin (Ahad 22-8-99) adalah Pawai Politik dalam mendukung salah satu calon presiden.

15 Jumadil Awwal 1420 H / 27 Agustus 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pemberitahuan yang dimuat di beberapa media Ibu Kota tentang ”Penjelasan Pawai Akbar FPI”, sehubungan dengan terjadinya ketegangan antara Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) dan Laskar Pembela Islam sebagai anak organisasi Front Pembela Islam yang berawal dari ulah sekelompok pemuda GPK ( + 100 orang ) dengan membawa berbagai atribut dukungan untuk BJ. Habibie, yang telah sengaja memotong pawai FPI yang berdampak negatif dan merugikan sekaligus menjadi Fitnah bagi perjuangan FPI dalam menggalang Ukhuwah Islamiyah.

20 – 28 Jumadil Awwal 1420 H / 1 - 8 September 1999 M

DPP-FPI selama 9 hari melakukan konsolidasi di beberapa daerah di Jawa Timur dan Madura.

2 Jumadil Akhir 1420 H / 13 September 1999 M

Laskar Pembela Islam menutup beberapa tempat perjudian di daerah Petojo Utara kec. Gambir, Jakarta Pusat, dan berhasil menangkap 2 bandar judi dengan barang buktinya.

7 Jumadil Akhir 1420 H / 18 September 1999 M

Laskar Pembela Islam bersama masyarakat menutup tempat pelacuran / prostitusi di wilayah Ciputat.

11 Jumadil Akhir 1420 H / 22 September 1999 M

Laskar Pembela Islam bersama masyarakat berhasil menutup diskotik Indah Sari yang menjadi sarang narkoba di daerah Petamburan, Tanah Abang.

14 Jumadil Akhir 1420 H / 25 September 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Penolakan Undang - Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya ( UU PKB )

14 Jumadil Akhir 1420 H / 25 September 1999 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang bahaya Forkot dan Famred sebagai kelompok mahasiswa kiri.
Peduli berbagai Kasus Nasional.
1. Penyerahan Bantuan Ke Ambon;

· Via Ikatan Silturrahmi Maluku.
· Via KH. Abdul Wahab Polpoke.
· Via tokoh-tokoh Ambon:
· Via Bapak Rustam Kastrol, dkk.

Jumlah Keseluruhan dari bantuan FPI - ke Ambon kurang lebih Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah). Serta 7 kountener logistik, serta obat-obatan.

2. Bantuan serupa diberikan juga ke Sambas dan Tual.
3. Kasus Aceh.
4 Ramadhan 1420 H /12 Desember 1999 M

Gedung Balai Kota DKI Jakarta diduduki selama 13 jam oleh Laskar Pembela Islam menuntut penutupan Tempat Hiburan selama bulan suci Ramadhan dan satu Minggu Syawwal.



TAHUN 2000


20 Dzul Hijjah 1420 H / 27 Maret 2000 M

MABES - LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Peraturan Daerah anti Ma’siat.


11 Shafar 1421 H / 15 Mei 2000 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Undang-Undang anti Ma’siat.


22 Robi’ul Awwal 1421 H / 24 Juni 2000 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pembubaran Komnas HAM dan Laskar Pembela Islam menyerbu Gedung Komnas HAM karena kecewa atas kinerjanya yang diskriminatif terhadap persoalan umat Islam.


21 Robi’ul Akhir 1421 H / 23 Juli 2000 M

Al-Habib Sholeh Alattas, penasihat FPI, ditembak hingga terbunuh di Jakarta


22 Robi’ul Akhir 1421 H / 24 Juli 2000 M

KH. Cecep Bustomi, deklarator FPI, dibrondong tembakan hingga tewas di Serang.


10 Jumadil Ula 1421 H / 10 Agustus 2000 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Maklumat Pengembalian Piagam Jakarta.


15 Jumadil Awwal 1421 H / 15 Agustus 2000 M

Mabes LPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tetang penolakan Calon Presiden Wanita.


Jumadil Awwal 1421 H / Agustus 2000 M

Milad FPI ke – 2 dengan tema “ Pawai Piagam Jakarta”


3 Rajab 1421 H / 1 Oktober 2000 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Seruan Moral Media. Seruan tersebut dikirimkan ke semua instansi terkait, termasuk seluruh media cetak mau pun elektronik.


3 Rajab 1421 H / 1 Oktober 2000 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Pembebasan Al-Aqsha.



11 Rajab 1421 H / 9 Oktober 2000 M

MABES-LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Seruan Tolak Israel.



15 Ramadhan 1421 H / 11 Desember 2000 M

Tim monitoring FPI dikejar dan ditembaki oleh aparat kepolisian Polres Jakarta Barat, sepanjang 4 Km, dari fly over Grogol hingga Petamburan.


17 Ramadhan 1421 H / 13 Desember 2000,

Rumah kediaman Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua Majelis Syura FPI Jawa Barat, dijarah dan dibakar gerombolan preman.


18 Ramadhan 1421 H / 14 Desember 2000 M

“Perang Cikijing”, yaitu ribuan Laskar Pembela Islam mendatangi pusat pelacuran Cikijing di perbatasan Subang – Kerawang untuk menuntut balas kebiadaban para preman terhadap Habib Sholeh Al-Habsyi.


28 Ramadhan 1421 H / 24 Desember 2000 M

Presiden RI ke – 4, Gus Dur, lewat Dialog di SCTV, mengultimatum pembubaran FPI.



TAHUN 2001


12 Dzul Qa’dah 1421 H / 6 Februari 2001 M

DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Seruan Ishlah dan Percepatan Pemilu.


13 Robi’ul Akhir 1422 H / 5 Juli 2001 M

DPP-FPI mengikuti kongres Bangsa Indonesia dan mengeluarkan tanggapan terhadap usulan panitia kongres tentang Sumpah Bangsa Indonesia.


3 Jumadil Awwal 1422 H / 24 Juli 2001 M

DPP-FPI mengeluarkan Maklumat tentang penolakan Presiden Wanita.


Jumadil Awwal 1422 H / Agustus 2001 M

Ribuan laskar dan simpatisan FPI melakukan long march dari gedung DPR/MPR menuju bundaran HI untuk merayakan Milad FPI ke – 3 dengan tema ”Pawai Syari’at Islam” yang ditujukan sebagai dukungan untuk pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia


27 Agustus 2001 M

Laskar Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta. FPI menginginkan ketujuh kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dicantumkan kedalam UUD 45, baik pada pembukaan maupun batang tubuh, sebagaimana pernah termaktub dalam UUD 45 saat Proklamasi Kemerdekaaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 lalu.

5 Oktober 2001 M

Ratusan Laskar Pembela Islam dan Jaringan Aksi Mahasiswa Islam Kalbar (JAMI) Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan demonstrasi menentang keras arogansi Amerika menyerang Afghanistan dengan dalih memburu Usamah Bin Laden. Selain mengancam akan men-sweeping warga AS di Kalimantan Barat, mereka juga telah membuka posko pendaftaran sukarelawan jihad dan telah terdaftar sekitar 300 orang.


19 Rajab 1422 H / 7 Oktober 2001 M

FPI kampanye ”Aksi Anti AS” dan mengusung issu sweeping warga AS secara nasional.


19 – 21 Rajab 1422 H / 7 – 9 Oktober 2001 M

Laskar Pembela Islam mengepung Kedubes AS tiga hari tiga malam sebagai protes terhadap serangan AS ke Afghanistan.

dan mulai disinilah saya non aktif menjadi ke anggotaan Laskar Pembela Islam,dan mulai menjadi simpatisan saja..




Habib Muhammad Rizieq Shihab Lc.

ASAL - ASUL BERDIRINYA MAJELIS NURUL MUSTHAFA

Sejak terjadi peristiwa ketapang tanggal 22 November 1998,di ketapang Gajah Mada jakarta Pusat,ketika itu para preman Ambon Nasrani  yang berjumlah kira kira 600 orang telah merusak sebuah masjid,laskar pembela Islam yang dipimpin Imam Besar,KH. Tb. M. Siddiq AR,di bawah komando Ketua Umum FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab Lc dan Sekjen Front Pembela Islam KH Drs Syaikh Misbahul Anam telah berhasil memukul mundur penyerang tersebut.organisasi Islam Front Pembela Islam menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat.

KH Syeikh Drs Misbahul Anam


KH Drs Syaikh Misbahul Anam yang biasa rutin setiap dua minggu sekali mengajar di daerah saya,dan hampir rata rata pemuda pemudi di daerah saya tahu siapa beliau,mulai dari beliau masih menjadi mahasiswa IAIN yang sekarang berubah menjadi UIN ( universitas Islam Negeri ) sampai sekarang ini yang memimpin Pondok Pesantren Al Umm di daerah Kampung Utan ciputat,Banten.

Gema Ramadhan datang,para remaja Masjid Al Inayah Ciganjur Jakarta Selatan mengadakan malam peringatan Nuzulul Qur'an,dan mengundang Habib Muhammad Rizieq Shihab Lc sebagai penceramah,timbul hasyrat di dalam hati saya untuk melihat langsung secara dekat Habib Muhammad Rizieq Shihab.dengan niat itu saya pun hadir di acara tersebut.mendengar isi ceramah beliau yang menyentuh hati,saya dan teman teman pun menjadi Laskar Pembela Islam yang di pimpinnya dan merubah segala prilaku saya.

Cikal Bakal Majelis Ta'lim Nurul Musthafa

Majelis Ratib yang diadakan anggota Laskar FPI ranting Jambu 2

 Waktu pun berjalan melalui harinya,saya dan teman teman telah menjadi Laskar Pembela Islam yang setiap hari selalu berkumpul bersama,Alhamdulillah,sejak berdirinya Front Pembela Islam didaerah saya,segala macam bentuk maksiat antaralain,judi togel,panti pijat dan penjual minuman keras sedikit berkurang,dengan cara persuasif yang dilakukan teman teman mendatangi tokoh tokoh masyrakat dari RT,RW,Alim ulama dan tokoh Masyarakat didaerah saya untuk memberantas bentuk kemaksiatan,sehingga tidak ada bentrokan fisik setiap melakukan aksi pemberantasan maksiat.

Masjid An-Nur Empang Bogor. Saksi mati kedatangan pemuda Laskar FPI Jambu 2 dari Jakarta

Rasa jenuh yang dirasakan teman temen saya pun datang,saya ,Komar,Sukri,Sani,Ozy,Raihan,Wardaya,Agus Jawe,Rachmat  puyuh,Rachmat Oyop,Ismail,Andi,dan Muhammad Sofi,pun merencanakan dan melaksanakan agenda setiap malam Jum'at untuk berziarah ketempat para Waliyallah,Pada malam jum'at saya dan temen teman pergi menuju Kramat Empang Bogor untuk berziarah ke Habib Abdullah bin Mukhsin Alathas dengan menggunakan kendaraan umum.

sesampainya disana saya dan teman teman bertemu dengan Habib Musthafa bin Ja'far Assegaf yg waktu itu beliau masih berumur 15 tahun,keakraban pun menyertai saya dan teman dan beliau,dan beliau pun mengundang saya teman temen untuk hadir di Villa Anggraini cisarua bogor di kediaman Habib Hasan bin Yahya sahabat beliau.

Dan disini saya bersama 20 teman lainnya mendengarkan mauizah hasanah,dan menuju perjalanan pulang ke Empang Bogor Habib Musthafa bin Ja'far Asseagaf memberitahukan bahwa yang memberikan mauizah hasanah itu adalah kakaknya yaitu Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf yang baru pulang dari pondok pesantren Darul Hadist malang Jawa Timur.dan Habib Musthafa pun berjanji akan mengenalkan temen temen kepada Habib Hasan assegaf.

Majelis Nurul Musthafa yang bertempatan di Jambu 1


Agenda pun terus berjalan,setiap malam jum'at saya dan temen temen terus ke Empang bogor ke kediaman habib Ja'far bin Umar Assegaf,dan pada akhirnya temen semua bisa berkenalan dengan Habib Hasan Ja'far Assegaf dan timbulah keakraban diantara kami,bercanda,bersenda gurau,dan diselingi dengan cerita para Aulia.dan Habib Hasan pun akan memberikan ilmu yang telah dia dapatkan dengan membuka majelis ta'lim yang di adakan di kamar beliau setiap malam minggu dengan ilmu fiqih dan tengah malam berziarah ke Habib Abdullah bin Mukhsin Alathas.dan siangnya Habib Hasan Ja'far Assegaf dan kami pun ke jakarta berziarah ke Kwitang,al Hawi Condet,Kalibata,Luar Batang,Kp Bandan,dan Rawa bambu dengan menggunakan Fasilitas kendaraan umum.

Apa yang membuat pikiran Habib Hasan bin Ja'far Asseggaf berubah ?
malam minggu yang biasa rutin ta'lim di rumah beliau,kini berpindah tempat di Jakarta,dengan membaca Rathibul Athas dan membaca Simtuduror,dan itu pun berpindah pindah tempat,dari Gg Sadar Jagakarsa,jl Jambu 2 Ciganjur dan Kp Lima Pasar Minggu.setiap minggu jamaah makin hari makin banyak,hingga sekarang ini.

Setelah keanggotaan Laskar FPI sudah tidak melekat didalam diri saya..dan menghadiri majelis ta'lim pun sudah tidak pernah. Saya pun di selimuti oleh hawa nafsu. Kenikmatan dunia selalu ku nikmati tanpa rasa syukur kepda Allah. Dan saya pun di uji dengan musibah. Alhamdulillah, saya pun kembali ke majelis ta'lim lagi. Banyak perubahan yang terjadi di Majelis ini. Orang orang yang dulu membangun majelis ini sudah tidak ada lagi. Dan saya pun bertanya tanya mengapa?

Dengan niat silatuhrahmi,saya pun menemui teman teman yang dulu ikut majlis ta'lim seperti Aray, Sukri, Fadly, Puyuh, Komar dan saya pun mendapat jawaban dari semua itu.dan sampai sekarang ini pun saya tidak lagi menghadiri Majelis Nurul Musthafa.

Wallahu 'alam