Selasa, 27 April 2010

AL HUSEIN BIN ALI BIN ABI THALIB

Husain bin Ali bin Abi Thalib

Adalah cucu dari Nabi Muhammad yang merupakan putra dari Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Husain merupakan Imam ketiga bagi kebanyakan sekte Syi'ah, dan Imam kedua bagi yang lain. Ia dihormati oleh Sunni karena ia merupakan Ahlul Bait. Ia juga sangat dihormati kaum Sufi karena menjadi Waliy Mursyid yang ke 2 setelah ayahanda beliau terutama bagi tarekat Qadiriyyah di seluruh dunia dan tarekat Alawiyyah di Hadramaut.

Ia terbunuh sebagai syahid pada Pertempuran Karbala tahun 680 Masehi. Perayaan kesyahidannya disebut sebagai Hari Asyura dan pada hari itu kaum Muslim Syi'ah bersedih.

Kelahiran dan Kehidupan Keluarga


Kelahiran

Imam Husain dilahirkan tiga tahun setelah Hijrah ke Madinah (626 M), orang tuanya adalah Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad SAW dan orang kepercayaannya, dan Fatimah Az-zahra, putri Nabi Muhammad SAW. Imam Husain adalah cucu kedua Nabi Muhammad SAW.

Keturunan

Al-Husain memiliki 4 orang putra dan 2 orang putri, diantaranya adalah:

   1. Ali bin Husain al-Akbar

       Dijuluki Abu Muhammad bergelar Zainal Abidin mempunyai 3 orang putra :

         1. Zaid yang berputra 3 orang :

               1. Muhammad

               2. Isa

               3. Yahya

         2. Umar dengan laqob Al Asyraf yang berputra :

               1. Ali yang berputra :

                     1. Al Qasim yang berputra :

                           1. Muhammad dengan laqob Shahibut Thaliqan

         3. Muhammad bergelar Al Baqir berputra 1 orang :

               1. Jafar dengan laqob As Shodiq yang berputra 5 orang :

                     1. Ismail

                     2. Musa yang dijuluki Al Kadzim berputra :

                           1. Ali dengan laqob Ar Ridha yang berputra :

                                 1. Muhammad bergelar At Taqiy

                     3. Muhammad yang dijuluki Ad Dibaj yang berputra :

                           1. Ali yang berputra :

                                 1. Abdul Aziz Syah, Sultan Perlak (Aceh) I

                     4. Ali bergelar Al Uraidhi yang berputra :

                           1. Muhammad yang berputra :

                                 1. Isa yang berputra 2 orang :

                                       1. Muhammad

                                       2. Ahmad bergelar Al Muhajir

                     5. Ishaq bergelar Al Mu'tamin yang berputra :

                           1. Al Qasim


   1. Ali bin Husain al-Asghar

      Syahid bersama ayahnya pada Pertempuran Karbala. Ibunya bernama Laila binti Abu Murrah bin Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi

   2. Ja'far bin Husain

      Ibunya dari suku Quda'ah. Ja'far meninggal pada saat Husain masih hidup

   3. Abdullah bin Husain

      Syahid saat masih bayi bersama ayahnya.

Putri

  1. Sukainah binti Husain
    Ibunya bernama Rabab binti Imru' al-Qais bin Adi dari Kalb dari Ma'd. Rabab juga ibut dari Abdullah bin Husain.
  2. Fatimah binti Husain
    Ibunya bernama Umm Ishaq binti Thalhah bin Ubaidillah dari Taim
Pertempuran Karbala

Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu.

Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah.

Imam dan Wali Mursyid


Selain menjadi Imam yang ke-3 dari 12 Imam bagi Mazhab Dua Belas Imam, al-Husain juga menjadi Wali Mursyid yang ke-2 bagi kaum Sufi terutama tarekat Qadiriyyah. Syekh Abdul Qadir Jailani sendiri ayahanda beliau adalah Hasani sedangkan ibunda beliau Husayni. Tapi garis tarekat ini jelas mengikuti keturunan Ali dari Husain hingga Ali Ridha, kemudian pindah keluar ahlul-bait. Tapi mulai dari Syekh Abdul Qadir Jilani, jabatan Wali Mursyid berikutnya hingga saat ini yang telah mencapai generasi ke 40 (di banyak cabang tarekat) umumnya dipegang kembali oleh keturunan Ahlul Bait baik Hasani maupun Husayni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar