Rabu, 28 April 2010

AL-IMAM ALI AL-'URAIDHI

Al-Imam Ali Al-'Uraidhi

 Beliau adalah Ali bin Ja`far atau lebih dikenal dengan Imam Ali al-Uraidhi adalah putra dari Imam Ja'far ash-Shadiq dan saudara dari Imam Musa al-Kadzim. Dia dikenal dengan julukan al-`Uraidhi, karena ia tinggal di suatu daerah yang bernama `Uraidh (sekitar 4 mil dari Madinah), selain itu ia juga dipanggil dengan julukan Abu Hasan.

Biografi

Kelahiran

Dilahirkan dan dibesarkan di Madinah, dan kemudian memilih untuk tinggal di daerah 'Uraidh. beliau merupakan seorang yang tekun beribadah, dermawan dan seorang ulama besar. Diantara saudara-saudaranya, ia adalah anak yang paling bungsu, paling panjang umurnya dan salah satu yang menonjol. Ayahnya, Imam Ja'far ash-Shadiq meninggal pada saat ia masih kecil.

Ali al-'Uraidhi, lebih mengutamakan menghindari ketenaran dan takut dari hal-hal yang dapat menyebabkan dikenal. Ia dikaruniai umur panjang, sampai dapat menjumpai cucu dari cucunya.

Keturunan

Kebanyakan sayyid dan habib yang berada di Indonesia dan Asia Tenggara merupakan keturunannya dari jalur Ahmad al-Muhajir. Putra-putranya adalah:

   1. Hasan

   2. Ahmad asy-Sya'rani

   3. Ja'far al-Ashgar

   4. Muhammad al-Naqib

          * Isa ar-Rumi

                o Ahmad al-Muhajir

Wafat

Beliau meninggal pada tahun 112 H di kota 'Uraidh dan disemayamkan di kota tersebut. Makamnya sempat tak diketahui, lalu Zain bin Abdullah Bahasan menampakkannya, sehingga terkenal hingga sekarang.

Keilmuan

Keilmuan didapat dari ayah dan sahabat ayahnya, selain itu didapat pula dari saudaranya, Imam Musa al-Kadzim. Ia juga belajar dari Hasan bin Zaid bin Ali. Banyak pula yang meriwayatkan hadits dari jalur Ali al-Uraidhi, diantaranya adalah kedua putranya ( Ahmad dan Muhammad ), cucunya ( Abdullah bin Hasan bin Ali ), putra keponakan ( Ismail bin Muhammad bin Ishaq bin Ja'far ash-Shadiq ) dan juga al-Imam al-Buzzi.

Pendapat perawi hadits

    * Berkata Al-Imam Adz-Dzahabi di dalam kitabnya Al-Miizaan, "Ali bin Ja'far Ash-Shadiq meriwayatkan hadits dari ayahnya, juga dari saudaranya (yaitu Musa al-Kadzim), dan juga dari Sufyan ats-Tsauri. Adapun yang meriwayatkan hadits dari beliau di antaranya Al-Jahdhami, Al-Buzzi, Al-Ausi, dan ada beberapa lagi. At-Turmudzi juga meriwayatkan hadits dari beliau di dalam kitabnya."

    * Adz-Dzahabi menulis dalam kitab lainnya, Al-Kaasyif, "Ali bin Ja'far bin Muhammad meriwayatkan hadits dari ayahnya, dan juga dari saudaranya (yaitu Musa al-Kadzim). Adapun yang meriwayatkan hadits dari beliau adalah dua putranya (yaitu Muhammad dan Ahmad) dan juga ada beberapa orang. Ia meninggal pada tahun 112 H..."

    * Adz-Dzahabi juga meriwayatkan suatu hadits dengan mengambil sanad dari beliau, dari ayahnya terus sampai kepada Imam Ali bin Abi Thalib, "Sesungguhnya Nabi SAW memegang tangan Hasan dan Husain, sambil berkata, 'Barangsiapa yang mencintaiku dan mencintai kedua orang ini dan ayah dari keduanya, maka ia akan bersamaku di dalam kedudukanku (surga) pada hari kiamat.' "

    * Ibnu Hajar juga berkata di dalam kitabnya At-Taqrib, "Ali bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain adalah salah seorang tokoh besar pada abad ke-10 H..."

    * Al-Yaafi'i memujinya di dalam kitab Tarikh-nya. Demikian juga Al-Qadhi menyebutkannya di dalam kitabnya Asy-Syifa', dan juga mensanadkan hadits dari beliau, serta meriwayatkan hadits yang panjang tentang sifat-sifat Nabi SAW. Ahmad bin Hanbal di dalam Musnad-nya juga meriwayatkan hadits dari jalur beliau. Demikian juga beberapa orang menyebutkan nama beliau, di antaranya As-Sayyid Ibnu 'Unbah, Al-'Amri, dan As-Sayyid As-Samhudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar